Rabu, 02 September 2020
Kenapa Animator Membutuhkan Sketsa Thumbnail ?
Jumat, 28 Agustus 2020
3D Printing dan Arsitektur
Seberapa besar dampak 3D printing pada arsitektur dan bangunan serta struktur di dalam 50 tahun kedepan?
Berikut adalah beberapa tren dalam penggunaan 3D printin dalam arsitektur yang akan membantu menentukan jawaban atas pertanyaan itu.
1. Concept Models
Setiap proyek arsitektur dimulai dengan konsep model (Maket). Ini adalah alat dasar yang membantu arsitek, klien, dan publik memvisualisasikan visi desain arsitek. Namun perjalanan dari cetak biru ke model fisik adalah perjalanan yang panjang dan sulit. Dibutuhkan banyak kerja keras untuk membuat model konsep buatan tangan, mendetail, dan berskala. Tugas menjadi lebih sulit ketika geometri kompleks dilibatkan.
3D printing akan menyederhanakan prosesnya. Ini dapat membuat model fisik yang sangat detail dari berbagai bahan dan warna berdasarkan model 3D software. Proses ini sangat efisien dan memungkinkan arsitek menghasilkan model dengan cepat dan lebih akurat. Ini juga pandangan yang akhir terhadap hasil bangunan. Dan jika mereka menginginkan perubahan apa pun, mereka dapat menyarankan beberapa dan kemudian dengan cepat melihatnya dalam model cetak 3D baru. Ini menghemat waktu dan uang dibandingkan menunggu bangunan hampir selesai sebelum menyadari bahwa perlu beberapa penyesuaian.
2. Interior Design
Desain interior sangatlah sulit dan memakan waktu bagi arsitek. 3D printing akan memungkinkan mereka membuat perabotan yang rumit dan detail dengan waktu yang lebih cepat. Barang dekoratif yang lebih kecil dapat dibuat prototipe dengan cepat dan tanpa membuang bahan mahal atau tenaga manusia. Akhir-akhir ini, beberapa pembangun mulai membiarkan pelanggan mengambil dan memilih dari katalog desain dan tinggal melakukan pencetakan secara 3D. Pilihan dari pelanggan dapat disesuaikan tanpa biaya tambahan atau penundaan pengiriman.
3. 3D Printing Building
Membangun seluruh bangunan itu sulit dan melibatkan banyak orang, uang, dan waktu. Namun, dengan 3D printing, Anda dapat membuat struktur dari bahan yang sustainable hanya dalam beberapa minggu dan dengan harga yang terjangkau. Meskipun banyak orang menganggap ide ini sebagai mimpi yang sangat jauh, perusahaan San Francisco, Apis Cor, telah membuktikannya sekarang.
Perusahaan 3D printing rumah ini membuat fondasi hingga atap menggunakan printer seluler yang bekerja dalam koordinat kutub. (Jendela, kabel dan pipa harus dipasang oleh manusia.) Mereka pun sedang mengembangkan printer yang lebih canggih yang dapat membangun lantai dan atap antar lantai, serta dinding horizontal dan penguatan pondasi.
4. Printing building on other worlds
NASA dan lembaga lainnya sedang merancang cara untuk menggunakan 3D printing untuk membangun struktur yang dapat dihuni di Bulan atau Mars. Ide umumnya adalah bahwa NASA akan mengirim tim robot ke tempat tujuan selama bertahun-tahun jauh, sebelum manusia tiba. Tim tersebut akan terdiri dari penjelajah / pengumpul yang menambang dan mengirimkan bahan mentah; pabrik filamen yang mengubah bahan mentah menjadi "filamen" untuk digunakan oleh printer; dan printer seluler yang mengubah filamen menjadi berbagai bangunan.
Ini akan menghilangkan kebutuhan untuk mengirim berton-ton bahan bangunan dan sejumlah alat dalam perjalanan yang panjang dan mahal ke planet tujuan. Semua yang dibutuhkan adalah mengirim robot, rencana design dan mungkin beberapa bahan kimia untuk proses konversi. Jika AI dan robotika menjadi cukup maju, mungkin pengawas manusia tidak diperlukan. Robot dapat dipantau dan program baru untuk robot dan struktur diunggah dari Bumi.
Tim robotik akan membangun rumah, laboratorium dan fasilitas penyimpanan dan penjelajah manusia bisa datang berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun kemudian.
3D printing memiliki banyak kegunaan dalam industri arsitektur, mulai dari membangun model konsep hingga membangun seluruh struktur sambil menghemat waktu dan uang.
Sabtu, 08 Agustus 2020
Rekomendasi Pipeline dalam 3D Modelling Character
Di dalam proses produksi dalam 3D Animasi film, ada beberapa tahapan yang harus dilewati sebelum mencapai hasil akhir dari satu film animasi. Mulai dari proses screenplay sampai tahap desain asset film. Salah satu proses di dalam persiapan ini adalah 3D Modelling. Melalui artikel ini penulis ingin membagikan rekomendasi tahapan dalam mengerjakan 3D Modelling Character. Berikut ini adalah tahapan yang bisa digunakan ; Sclupting, Retopology, Texturing, Rigging.
1. Sclupting
Di dalam tahapan ini kita membuat bentuk karakter berdasarkan teknik sclupt dari objek basic yang ada, seperti bola, kubus, ataupun bentuk 3D volume lainnya. Dengan tujuan mencapai hasil akhir bentuk karakter yang sudah sesuai dengan rancangan, ataupun referensi yang diinginkan dalam film animasi 3D.
2. Retopology
Setelah menyelesaikan 3D Sclupt, maka tahap selanjutnya adalah retopology. Tahap retopology bertujuan untuk menghasilkan surface dalam object 3d lebih efektif dalam menggunakan jumlah polygonal nya, sehingga akan membuat efektif dan efisien proses selanjutnya dalam produksi film animasi.
3. Texturing
Tahap texturing adalah memberikan detail warna, kedalaman, bentuk, sifat material dari objek karakter yang telah dibuat. Dalam bagian texture ini kita harus mengenal shading dan tipe map di dalam membuat berbagai macam material yang sesuai untuk karakternya.
4. Rigging
Proses selanjutnya adalah rigging, yaitu memberikan tulang pada bagian surface object karakter. Kemudian menyatukannya menjadi satu kesatuan, sehingga karakter bisa digerakkan untuk kebutuhan animasi di dalam layout cut film nantinya.
Kamis, 25 Juni 2020
Akting dalam Animasi
Akting adalah satu aktivitas yang mana bertujuan untuk menyampaikan cerita, yang diperankan oleh aktor dan aktris yang mengadopsi sifat dan tampilan dari karakter yang dibuat. Akting dalam pertunjukan dapat di tampilkan dalam teater, televisi, film, radio, atau media lain.
Karena itu untuk pemahaman dialog dan perasaan dari karakter haruslah menjadi bagian penting bagi animator sebelum memulai mengerjakan karya animasinya. Berikut ini adalah cara dimana kita bisa menghasilkan satu animasi karakter acting yang baik.
1. Shape Contrast in Characters
Ketika membuat layout diusahakan ada pembeda antara satu karakter dengan yang lain, dengan bentuk ataupun property yang melekat dengan karakter. Hal ini akan menghasilkan staging yang baik dalam animasi
2. More Acting less Anatomy
Untuk karakter Rig, atau desain karakter 2D teman-teman bisa menggunakan yang sederhana jauh lebih baik. Yang terpenting adalah interaksi antar karakter di dalam cerita dan gesture dari setiap gerakan.
Pelvis merupakan bagian yang penting pada karakter, maka ketika karakter berdiri pun pelvis yang tidak berbanding lurus kiri dan kanan akan menjadi satu daya tarik karena asymmetry.
4. Structure & Gesture
Ketika membuat pose perhatikan keduanya, antara structure dan gesture. Sehingga menghasilkan satu pose yang tepat dan dinamis. Struktur adalah posisi tubuh yang tepat sehingga sesuai dengan rasional audience. Gesture adalah satu pola pose yang menarik. Biasa menggunakan line of action curve/arc.
5. Push it
Perbandingan line of action yang tepat, antara yang gelap line of action yang standard. Sedangkan yang terang adalah line of action arc.Tujuannya adalah memberi siluet yang bagus terhadap karakter.
Jangan lupa memperhatikan bagian terkecil dalam pergerakan, kepala beserta ekspresinya. Tangan dan kaki beserta jari-jarinya.
7. Asymmetry Facial Expression
Didalam pembuatan facial expression juga sangat baik bila kita menerapkan prinsip asymmetry dimana pola gerakan mata, alis, mulut, hidung bahkan mungkin teling bisa bergerak secara serentak harmonis namun memiliki pembeda antara kiri dan kanan.
Senin, 10 Februari 2020
TEKNIK MODELING 3D ANIMASI




Kamis, 09 Mei 2019
TIPS MEMBUAT FLAT DESIGN
1. Tetap Simpel
Simpel dan sederhana adalah kunci dari flat design. Ciptakan desain yang sederhana, tapi tetap terlihat menarik. Jika kamu ingin membuat ikon, template website, desain karakter atau setiap jenis ilustrasi, flat design adalah jawabannya.
2. Gunakan Berbagai Bentuk Geometris (Ikon)
3. Perhatikan Kombinasi Warna
4. Gunakan Long Shadows
5. Perhatikan Penggunaan Tipografi
6. Gunakan Multiply Layer
7. Buat Efek “Glowing” Pada Bentuk Geometris
KENAPA ANIMASI MEMBUTUHKAN AUDIO ?
Animasi membutuhkan desain suara didalamnya. Jika memulai mengerjakan animasi, ingatlah bahwa visual yang terdapat didalam animasi hanya memberikan dampak 50% untuk dialami oleh penonton ; sisanya adalah audio / sound.
Audio sendiri terdiri dari music, sound effects, dialog suara, dan terkadang terdapat narasi.
Dapat disimpulkan, Audio desain suara sangatlah mempengaruhi suatu hasil kerja didalam dunia kreatif industri animasi.
Manfaat Mempelajari Audio Design ?
Suara yang baik didalam desainnya akan membawa suatu project yang besar. Desain audio bukan hanya tentang kualitas didalam rekaman, melainkan juga music, sound effects, foley, dan juga didalam final mix. Suara akan membuat kita kedalam satu pengalaman yang tinggi yaitu memberikan satu kehidupan didalamnya. Jika kita berada didalam studio animasi yang besar semua suara akan dikerjakan oleh orang lain, namun jika anda mau belajar animasi maka bisa belajar untuk mengerjakan nya sendiri supaya mendapatkan perasaan terdalam didalam film animasinya.
Ketika kita mau memulai mengerjakan suara apa saja yang perlu dipersiapkan harus dilist terlebih dahulu seperti music, sfx, voice over. Untuk mempersiapkan semuanya bisa menggunakan stock footage yang tersedia didalam media online internet ataupun bisa membuat sendiri, jika tidak ada bakat didalam sound tidak ada masalah yang paling penting adalah anda dapat mendirect sound designer yang di mintai jasa dalam mengerjakan suara yang tepat bagi film animasi anda. Hasilnya film animasi yang dapat menyentuh jiwa melalui suara didalamnya.































