Kamis, 09 Mei 2019

TIPS MEMBUAT FLAT DESIGN



Flat design adalah salah satu gaya desain yang mengutamakan kesederhanaan dan ditonjolkan dengan berbagai tampilan warna cerah dengan ikon-ikon menarik. Flat design membantu kita untuk lebih fokus pada konten, tanpa mengalihkan perhatian dari efek visual.
Lantas, bagaimana cara membuat flat design yang baik agar tidak terlihat membosankan? Berikut ada beberapa tips dan hal-hal yang harus diperhatikan.
1. Tetap Simpel

Simpel dan sederhana adalah kunci dari flat design. Ciptakan desain yang sederhana, tapi tetap terlihat menarik. Jika kamu ingin membuat ikon, template website, desain karakter atau setiap jenis ilustrasi, flat design adalah jawabannya.

2. Gunakan Berbagai Bentuk Geometris (Ikon)

Flat design memiliki ciri khas pada bentuk geometris atau ikon dalam desainnya. Gunakan Rectangle Tool, Rounded Rectangle Tool, dan Ellipse Tool . Ciptakan berbagai bentuk geometris menggunakan tiga tools tersebut.

3. Perhatikan Kombinasi Warna

Berbagai bentuk geometris yang telah kamu buat, selanjutnya isi dengan berbagai warna yang sesuai. Kombinasi warna yang baik adalah jiwa bagi flat design. Skema warna dalam flat design tidak terbatas pada beberapa warna tertentu. Hal ini, mencakup berbagai tints and shades dan apa yang digambarkan, apakah ikon permen dengan palet warna cerah atau benda bergaya retro dalam palet  warna retro.

4. Gunakan Long Shadows

Pada gambar geometris yang telah dibuat, buat efek bayangan panjang. Biasanya sudut membentuk 45 derajat dan ukuran besar (panjang bayangan harus dua kali lebih panjang dari objek aslinya).

5. Perhatikan Penggunaan Tipografi

Tipografi memainkan peran besar dalam flat design. Seringkali, teks menjadi elemen utama yang penting dalam beberapa desain tertentu. Sebagian besar cenderung menggunakan huruf besar dan warna kontras sehingga membuat teks terlihat lebih mudah dibaca. Pilih tipografi dengan hati-hati dan tetap berpedoman pada kesederhanaan. Oleh karena itu, flat design tidak bisa menggunakan jenis tipografi serif atau dekoratif. Sebaiknya, gunakan jenis san serif karena jauh lebih minimalis dan selaras dengan ciri khas flat design.


6. Gunakan Multiply Layer

Gunakan Multiply Layer untuk membuat bidang dalam flat design. Metode ini akan memberikan nuansa 3D pada ilustrasi flat design dan efek bayangan. Caranya, cukup salin objek, gerakkan sedikit dan warnai dengan warna yang lebih gelap.

7. Buat Efek “Glowing” Pada Bentuk Geometris


Tips yang terakhir adalah buat efek “Glowing” pada beberapa ikon tertentu. Tapi yang perlu diingat adalah gunakan secukupnya saja . Efek ini sebenarnya hanya membantu agar flat design-mu terkesan lebih sedikit menonjol.

KENAPA ANIMASI MEMBUTUHKAN AUDIO ?


Animasi membutuhkan desain suara didalamnya. Jika memulai mengerjakan animasi, ingatlah bahwa visual yang terdapat didalam animasi hanya memberikan dampak 50% untuk dialami oleh penonton ; sisanya adalah audio / sound. 

Audio sendiri terdiri dari music, sound effects, dialog suara, dan terkadang terdapat narasi. 

Dapat disimpulkan, Audio desain suara sangatlah mempengaruhi suatu hasil kerja didalam dunia kreatif industri animasi. 

Manfaat Mempelajari Audio Design ?
Suara yang baik didalam desainnya akan membawa suatu project yang besar. Desain audio bukan hanya tentang kualitas didalam rekaman, melainkan juga music, sound effects, foley, dan juga didalam final mix. Suara akan membuat kita kedalam satu pengalaman yang tinggi yaitu memberikan satu kehidupan didalamnya. Jika kita berada didalam studio animasi yang besar semua suara akan dikerjakan oleh orang lain, namun jika anda mau belajar animasi maka bisa belajar untuk mengerjakan nya sendiri supaya mendapatkan perasaan terdalam didalam film animasinya. 



Ketika kita mau memulai mengerjakan suara apa saja yang perlu dipersiapkan harus dilist terlebih dahulu seperti music, sfx, voice over. Untuk mempersiapkan semuanya bisa menggunakan stock footage yang tersedia didalam media online internet ataupun bisa membuat sendiri, jika tidak ada bakat didalam sound tidak ada masalah yang paling penting adalah anda dapat mendirect sound designer yang di mintai jasa dalam mengerjakan suara yang tepat bagi film animasi anda. Hasilnya film animasi yang dapat menyentuh jiwa melalui suara didalamnya.


Rabu, 03 April 2019

PENGENALAN VISUAL EFFECT


Pasti kalian pernah kan menonton film Avengers, Starwars, Guardian of The Galaxy, atau War of the Planet of the Apes? Film-film tersebut pastinya tak lepas dari yang namanya teknik visual effect (VFX) yang canggih.
Memang, perkembangan sinematografi semakin berkembang pesat. Di tahun 1980-an, penggunaan layar hijau sudah mulai booming dan nyatanya masih terus digunakan hingga saat ini.
Lantas, apa sih sebenarnya visual effect (VFX) itu? Bagaimana sejarahnya? Dan bagaimana tekniknya? 

Apa itu visual effect?
Visual effect (VFX) adalah teknik yang digunakan dalam industri film, televisi, dan animasi yang menyertakan proses manipulasi tertentu di luar adegan pengambilan gambar syuting asli. Simpelnya adalah menciptakan suatu peristiwa, kejadian, atau latar suasana menggunakan bantuan CGI (Computer Generated Imagery) agar sama dengan kenyataanya.



Bagaimana sejarahnya?

Berawal dari tahun 1895, Alfred Clarke membuat film The Execution of Marry, Queen of Scots. Film ini menggunakan special effect pertama di dunia dengan memakai teknik subtitution shot. Sebelumnya, visual effectdigunakan untuk pertunjukan sulap. George Melies membuat film dari aksi sulap dengan menggunakan teknik multiple exposure, miniatur, dan stop-motion animation. Dia membuat lebih dari 500 film, termasuk A Trip to The Moon. Kemudian, tahun 1907 penggunaan animatronik berupa elang mekanis dalam film The Eagle’s Nest.
Tahun 1916 Frank Wiliams membuat travelling matte, yaitu karakter bergerak yang digabungkan dengan background lain. Teknik ini selanjutnya menjadi teknik dasar blue screen. Tahun 1985 karakter CG lengkap pertama muncul dalam film Young Sherlock Holmes karya Steven Spielberg. Film Jurrasic Park juga menggunakan efek CGI dan animatronik dinosaurus dalam ukuran raksasa. Dan salah satu film animasi pertama yang seluruhnya dibuat menggunakan VFX, yaitu Toy Story (1995).



Bagaimana fungsinya?

Visual effect banyak digunakan dalam grafis film animasi komputer (Pixar, Dreamworks, Sony Animation, dan lainnya), lalu digunakan juga pada video games, konversi 2D to 3D, dan logo.
Fungsi lainnya, yaitu memvisualisasikan adegan yang tidak dapat dicapai dengan alat biasa, memanipulasi adegan yang menghabiskan biaya besar, dan mencegah terjadinya cedera karena peralatan dan adegan yang berbahaya.


Deretan Film yang Menggunakan Teknologi Visual Effect
Berikut deretan film dengan teknologi visual effect yang patut diacungi jempol dan salah satunya berhasil memenangkan ajang piala bergengsi di Academy Awards alias Oscar 2018 sebagai Best Visual Effect.

1. Blade Runner 2049

Film yang berhasil memenangkan kategori Best Visual Effect ini memiliki genre science-fiction. Efek visual ‘Blade Runner 2049’ ditangani oleh John Nelson, Gerd Nefzer, Paul Lambert, dan Richard R. Hoover. Film ini diunggulkan karena memiliki moodboard yang ciamik.  Setiap adegan memiliki technicolor yang berbeda dan menjadi daya tarik terbesar film ini.


2. Guardians of the Galaxy Vol. 2

Efek visual untuk ‘Guardians of the Galaxy Vol. 2’ ditangani Christopher Townsend, Guy Williams, Jonathan Fawkner, dan Dan Sudick. Sudah pasti film yang masuk ke dunia Marvel Cinematic Universe ini didominasi oleh efek visual. Selain memberikan efek untuk latar dunia Guardians of the Galaxy, ada beberapa tokoh yang juga diciptakan melalui teknologi CGI, misalnya Groot (Vin Diesel) dan Rocket (Bradley Cooper).


3. Planet of the Apes
Mengutamakan CGI untuk menciptakan para kera yang memiliki kecerdasan manusia. Tim efek visual patut diacungi jempol dalam memberikan detail kepada Caesar dan sekumpulan kera yang dia pimpin
Itu dia beberapa hal seputar teknik visual effect (VFX) yang mungkin belum kalian tahu. Memang, kecanggihan teknologi ini turut membantu keberhasilan suatu film. Namun, menciptakan visual effect yang sempurna tidak hanya membutuhkan teknologi yang canggih, tapi juga keterampilan dalam mengkomposisikan keseluruhan visualnya.



Senin, 01 April 2019

PERSIAPAN DALAM MEMBUAT ANIMASI


Buat kamu yang saat ini suka dengan animasi atau baru ingin mendalaminya, mungkin saat ini kamu masih mencoba-coba untuk mulai menekuninya. Coba-coba membuat dengan panduan tutorial video atau dari buku.
Nah, berikut ada 5 tips sederhana yang dapat kamu lakukan sebelum mulai membuat kreasi animasimu sendiri. Yuk simak!
1. Buat Timeline Rencana dan Alur Kerja
Pertama, buat terlebih dulu timeline rencana dan alur kerjanya. Tulis dengan jelas bagaimana urutan kamu menyelesaikan setiap tahapnya. Tetapkan waktu yang jelas untuk tiap proses yang dikerjakan. Menetapkan timeline dan alur kerja sangat penting karena hal ini menjadi pedoman kita untuk mengerjakan bagian selanjutnya.



2. Buat Konsep dan Cerita Utuh
Kedua, paling penting adalah buat dulu bagaimana konsep daripada animasimu. Sebuah cerita dimulai dengan sebuah konsep. Tulis kerangkanya terlebih dulu, baru kembangkan secara utuh dan tentukan kemana arah animasimu. Memang, saat proses selanjutnya mungkin struktur cerita yang telah kamu buat bisa berubah, namun yang paling penting kamu tetap berpatokan dengan konsep dan cerita dasarnya. Cobalah buat secara lengkap dan sedetail mungkin, seperti posisi kamera, dll.


3. Buat Detail Karakternya
Ketiga, setelah kamu buat konsep dan ceritanya, tentu karakter pun sudah kamu dapatkan. Namun, diperlukan lebih detail lagi penggambaran karakter tersebut. Bagaimana ekspresinya saat marah, sedih, senang, berbicara, tertawa. Gambarkan bagaimana saat dia istirahat, bergerak, melompat. Gambarkan juga detail halus, seperti gelombang rambutnya, tahi lalat, tindik/tato. Tentukan juga bagaimana sifat dan karakternya, bagaimana warna rambutnya, bagaimana warna sepatunya. Oleh karena itu, penting menggambar secara utuh terhadap karaktermu dan beri warna yang sesuai.


4. Buat Detail Tiap Adegannya
.Keempat, tentukan bagaimana adegannya, siapa saja karakter yang terlibat, bagaimana suasana latar, waktu, dan tempatnya. Bahkan sampai backsound-nya pun harus kamu tentukan. Buat storyboard yang rinci adegan aksi, kamera, efek, warna, naskah dengan arah dan penggambaran yang jelas. Intinya, buat  instruksi visual untuk diri sendiri agar memudahkan kamu dalam proses selanjutnya.


5.  Tentukan Timing-nya
Kelima, yang nggak kalah penting adalah menentukan timing-nya. Dalam animasi, waktu yang tepat tentu sangat penting.Tidak semuanya bergerak dengan kecepatan yang sama, misalkan  jarak X berjalan tidak akan membutuhkan jumlah frame yang sama dengan jarak X berlari. Menentukan timing dengan kebutuhan jumlah frame menjadi faktor yang sangat penting. Tentukan juga apa yang bisa dipotong agar sesuai dengan batasan waktu.


Jumat, 29 Maret 2019

Pentingnya Sebuah Storyboard


Storyboard adalah bentuk visualisasi dari tiap adegan yang ada di dalam naskah cerita atau gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah yang ditulis oleh penulis/scriptwritter.
Tujuan membuat storyboard adalah memudahkan menyampaikan ide cerita kepada orang lain. Mengapa? Karena melalui gambar dan visualisasi, orang akan lebih mudah menangkap maksudnya sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita. Selain itu, sebagai pedoman/pengingat pada saat pengambilan gambar maupun editing gambar.
Nah, berikut beberapa alasan betapa pentingnya keberadaan storyboard.

1. Melalui storyboard, sangat membantu menjelaskan visi dan alur dari videomu kepada  orang lain. Bentuk visualisasi sangat memudahkan karena dapat menunjukkan bagaimana persisnya videomu dan akan dipetakan seperti apa tampilannya nanti. Hal ini membuatnya lebih mudah bagi orang lain untuk memahami runtutan ide, konsep, dan adegannya.

2. Saat membuat storyboard, kamu menyiapkan rencana untuk produksi, termasuk semua foto yang dibutuhkan, urutannya, dan bagaimana bentuk visual berinteraksi dengan skrip. Jadi, storyboard berfungsi sebagai pemandu, tidak hanya pengembang, namun juga pengontrol kualitas keruntutan tiap adegannya.

3. Dalam kasus animasi yang kompleks, dibutuhkan banyak waktu dan anggaran untuk mengembangkan produk akhir. Storyboard sangat membantu untuk membayangkan bentuk visualnya. Dari situ, anggaran produksinya pun juga dapat terlihat, sesuai atau tidak.

4. Storyboard berperan pada pewaktuan “timing”, sequence, percobaan-percobaan dengan sudut pandang kamera, perpindahan dan kesinambungan “continuty” antar elemen-elemen pada sebuah frame. Oleh karena itu, storyboard diperlukan untuk memudahkan kru-kru dan pemain dalam memahami alur ceritanya, bagaimana tiap adegannya, dan properti apa saja yang dibutuhkan.
 
Storyboard pun menjadi elemen penting dalam pembuatan sebuah film. Ia tidak lagi dikerjakan dengan sembarangan, karena storyboard memerlukan seniman yang bisa menerjemahkan naskah ataupun visi sang sutradara dalam bentuk visual, sehingga harus dikerjakan secara maksimal.

Kamis, 21 Maret 2019

Clients vs. Customers


Ketika kita berbicara tentang Client dan Customer terdengar seolah sama, karena mereka berdua pada dasarnya adalah orang yang akan membayar kita didalam jasa / product yang kita kerjakan. Walaupun demikian ada 3 perbedaan antara mereka, berikut ini perbedaan dari client dan customer : 

 1. Method of acquisition
Secara umum, client adalah orang yang paling kita cari secara aktif melalui kenalan demi kenalan untuk memulai bisnis ini dengan satu harapan melalui mereka akan meluas ke orang lain dan mendapatkan klien yang baru secara terus menerus. Sedangkan customer, adalah orang yang menemukan kita dengan cara mereka kita menghabiskan waktu dan uang melalui social media marketing, advertising billboard dan lainnya namun terdapat peluang untuk bisa mendapatkan satu pekerjaan yang besar di dalam cara ini. 

 2. Who dictates the terms
Ini merupakan satu hal penting. Ketika kita mendapatkan Customer, kita harus menentukan bagaimana hasil product yang seharusnya kita berikan. Sebagai studio animasi, perlu adanya satu keputusan estetika seni seperti apa  yang nanti diberikan, cerita yang seperti apa yang mau disampaikan. Sedangkan sebagai studio yang bersifat komersial hanya perlu melayani apa yang menjadi selera dari klien, dan memberikan pendapat sebaik mungkin didalamnya. 


3. Loyalty
Kita tidak bisa berkata bahwa klien bukanlah orang yang loyal, tetapi mereka juga memiliki Bos, dan mereka pasti mencari studio yang terbaik didalam penawaran harganya. 

Studio yang baik datang silih berganti. Selalu ada yang baru, muda, kreatif didalam industri ini, dan juga akan klien pasti akan mencoba studio yang baru untuk mengerjakan project mereka. Ini bukan lagi menjadi urusan personal, melainkan bisnis. 

Faktanya hari ini jika kita mencari klien maka start up animasi akan datang silih berganti didalam pengalaman saya kita perlu mencari customer dimana kita bisa mendapatkan mereka dimana saja dan dengan kapasitas yang tak terhingga. Mulai banyak sekarang animasi studio di Indonesia sudah mulai mencari customer melalui komunitas internet melalui youtube channel dan lainnya.