Jumat, 28 Agustus 2020

3D Printing dan Arsitektur

 


Seberapa besar dampak 3D printing pada arsitektur dan bangunan serta struktur di dalam 50 tahun kedepan?

Berikut adalah beberapa tren  dalam penggunaan 3D printin dalam  arsitektur yang akan membantu menentukan jawaban atas pertanyaan itu.


1. Concept Models

Setiap proyek arsitektur dimulai dengan konsep model (Maket). Ini adalah alat dasar yang membantu arsitek, klien, dan publik memvisualisasikan visi desain arsitek. Namun perjalanan dari cetak biru ke model fisik adalah perjalanan yang panjang dan sulit. Dibutuhkan banyak kerja keras untuk membuat model konsep buatan tangan, mendetail, dan berskala. Tugas menjadi lebih sulit ketika geometri kompleks dilibatkan.

3D printing akan menyederhanakan prosesnya. Ini dapat membuat model fisik yang sangat detail dari berbagai bahan dan warna berdasarkan model 3D software. Proses ini sangat efisien dan memungkinkan arsitek menghasilkan model dengan cepat dan lebih akurat. Ini juga pandangan yang akhir terhadap hasil bangunan. Dan jika mereka menginginkan perubahan apa pun, mereka dapat menyarankan beberapa dan kemudian dengan cepat melihatnya dalam model cetak 3D baru. Ini menghemat waktu dan uang dibandingkan menunggu bangunan hampir selesai sebelum menyadari bahwa perlu beberapa penyesuaian. 



2. Interior Design 

Desain interior sangatlah sulit dan memakan waktu bagi arsitek. 3D printing akan memungkinkan mereka membuat perabotan yang rumit dan detail dengan waktu yang lebih cepat. Barang dekoratif yang lebih kecil dapat dibuat prototipe dengan cepat dan tanpa membuang bahan mahal atau tenaga manusia. Akhir-akhir ini, beberapa pembangun mulai membiarkan pelanggan mengambil dan memilih dari katalog desain dan tinggal melakukan pencetakan secara 3D. Pilihan dari pelanggan dapat disesuaikan tanpa biaya tambahan atau penundaan pengiriman.


3. 3D Printing Building

Membangun seluruh bangunan itu sulit dan melibatkan banyak orang, uang, dan waktu. Namun, dengan 3D printing, Anda dapat membuat struktur dari bahan yang sustainable hanya dalam beberapa minggu dan dengan harga yang terjangkau. Meskipun banyak orang menganggap ide ini sebagai mimpi yang sangat jauh, perusahaan San Francisco, Apis Cor, telah membuktikannya sekarang.

Perusahaan 3D printing rumah ini membuat fondasi hingga atap menggunakan printer seluler yang bekerja dalam koordinat kutub. (Jendela, kabel dan pipa harus dipasang oleh manusia.) Mereka pun sedang mengembangkan printer yang lebih canggih yang dapat membangun lantai dan atap antar lantai, serta dinding horizontal dan penguatan pondasi.


4. Printing building on other worlds

NASA dan lembaga lainnya sedang merancang cara untuk menggunakan 3D printing untuk membangun struktur yang dapat dihuni di Bulan atau Mars. Ide umumnya adalah bahwa NASA akan mengirim tim robot ke tempat tujuan selama bertahun-tahun jauh, sebelum manusia tiba. Tim tersebut akan terdiri dari penjelajah / pengumpul yang menambang dan mengirimkan bahan mentah; pabrik filamen yang mengubah bahan mentah menjadi "filamen" untuk digunakan oleh printer; dan printer seluler yang mengubah filamen menjadi berbagai bangunan.

Ini akan menghilangkan kebutuhan untuk mengirim berton-ton bahan bangunan dan sejumlah alat dalam perjalanan yang panjang dan mahal ke planet tujuan. Semua yang dibutuhkan adalah mengirim robot, rencana design dan mungkin beberapa bahan kimia untuk proses konversi. Jika AI dan robotika menjadi cukup maju, mungkin pengawas manusia tidak diperlukan. Robot dapat dipantau dan program baru untuk robot dan struktur diunggah dari Bumi.

Tim robotik akan membangun rumah, laboratorium dan fasilitas penyimpanan dan penjelajah manusia bisa datang berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun kemudian.

3D printing memiliki banyak kegunaan dalam industri arsitektur, mulai dari membangun model konsep hingga membangun seluruh struktur sambil menghemat waktu dan uang. 


Sabtu, 08 Agustus 2020

Rekomendasi Pipeline dalam 3D Modelling Character


Di dalam proses produksi dalam 3D Animasi film, ada beberapa tahapan yang harus dilewati sebelum mencapai hasil akhir dari satu film animasi. Mulai dari proses screenplay sampai tahap desain asset film. Salah satu proses di dalam persiapan ini adalah 3D Modelling. Melalui artikel ini penulis ingin membagikan rekomendasi tahapan dalam mengerjakan 3D Modelling Character. Berikut ini adalah tahapan yang bisa digunakan ; Sclupting, Retopology, Texturing, Rigging.


1. Sclupting


Di dalam tahapan ini kita membuat bentuk karakter berdasarkan teknik sclupt dari objek basic yang ada, seperti bola, kubus, ataupun bentuk 3D volume lainnya. Dengan tujuan mencapai hasil akhir bentuk karakter yang sudah sesuai dengan rancangan, ataupun referensi yang diinginkan dalam film animasi 3D. 


2. Retopology 

Setelah menyelesaikan 3D Sclupt, maka tahap selanjutnya adalah retopology. Tahap retopology bertujuan untuk menghasilkan surface dalam object 3d lebih efektif dalam menggunakan jumlah polygonal nya, sehingga akan membuat efektif dan efisien proses selanjutnya dalam produksi film animasi. 


3. Texturing


Tahap texturing adalah memberikan detail warna, kedalaman, bentuk, sifat material dari objek karakter yang telah dibuat. Dalam bagian texture ini kita harus mengenal shading dan tipe map di dalam membuat berbagai macam material yang sesuai untuk karakternya. 


4. Rigging 

Proses selanjutnya adalah rigging, yaitu memberikan tulang pada bagian surface object karakter. Kemudian menyatukannya menjadi satu kesatuan, sehingga karakter bisa digerakkan untuk kebutuhan animasi di dalam layout cut film nantinya.