Rabu, 03 April 2019

PENGENALAN VISUAL EFFECT


Pasti kalian pernah kan menonton film Avengers, Starwars, Guardian of The Galaxy, atau War of the Planet of the Apes? Film-film tersebut pastinya tak lepas dari yang namanya teknik visual effect (VFX) yang canggih.
Memang, perkembangan sinematografi semakin berkembang pesat. Di tahun 1980-an, penggunaan layar hijau sudah mulai booming dan nyatanya masih terus digunakan hingga saat ini.
Lantas, apa sih sebenarnya visual effect (VFX) itu? Bagaimana sejarahnya? Dan bagaimana tekniknya? 

Apa itu visual effect?
Visual effect (VFX) adalah teknik yang digunakan dalam industri film, televisi, dan animasi yang menyertakan proses manipulasi tertentu di luar adegan pengambilan gambar syuting asli. Simpelnya adalah menciptakan suatu peristiwa, kejadian, atau latar suasana menggunakan bantuan CGI (Computer Generated Imagery) agar sama dengan kenyataanya.



Bagaimana sejarahnya?

Berawal dari tahun 1895, Alfred Clarke membuat film The Execution of Marry, Queen of Scots. Film ini menggunakan special effect pertama di dunia dengan memakai teknik subtitution shot. Sebelumnya, visual effectdigunakan untuk pertunjukan sulap. George Melies membuat film dari aksi sulap dengan menggunakan teknik multiple exposure, miniatur, dan stop-motion animation. Dia membuat lebih dari 500 film, termasuk A Trip to The Moon. Kemudian, tahun 1907 penggunaan animatronik berupa elang mekanis dalam film The Eagle’s Nest.
Tahun 1916 Frank Wiliams membuat travelling matte, yaitu karakter bergerak yang digabungkan dengan background lain. Teknik ini selanjutnya menjadi teknik dasar blue screen. Tahun 1985 karakter CG lengkap pertama muncul dalam film Young Sherlock Holmes karya Steven Spielberg. Film Jurrasic Park juga menggunakan efek CGI dan animatronik dinosaurus dalam ukuran raksasa. Dan salah satu film animasi pertama yang seluruhnya dibuat menggunakan VFX, yaitu Toy Story (1995).



Bagaimana fungsinya?

Visual effect banyak digunakan dalam grafis film animasi komputer (Pixar, Dreamworks, Sony Animation, dan lainnya), lalu digunakan juga pada video games, konversi 2D to 3D, dan logo.
Fungsi lainnya, yaitu memvisualisasikan adegan yang tidak dapat dicapai dengan alat biasa, memanipulasi adegan yang menghabiskan biaya besar, dan mencegah terjadinya cedera karena peralatan dan adegan yang berbahaya.


Deretan Film yang Menggunakan Teknologi Visual Effect
Berikut deretan film dengan teknologi visual effect yang patut diacungi jempol dan salah satunya berhasil memenangkan ajang piala bergengsi di Academy Awards alias Oscar 2018 sebagai Best Visual Effect.

1. Blade Runner 2049

Film yang berhasil memenangkan kategori Best Visual Effect ini memiliki genre science-fiction. Efek visual ‘Blade Runner 2049’ ditangani oleh John Nelson, Gerd Nefzer, Paul Lambert, dan Richard R. Hoover. Film ini diunggulkan karena memiliki moodboard yang ciamik.  Setiap adegan memiliki technicolor yang berbeda dan menjadi daya tarik terbesar film ini.


2. Guardians of the Galaxy Vol. 2

Efek visual untuk ‘Guardians of the Galaxy Vol. 2’ ditangani Christopher Townsend, Guy Williams, Jonathan Fawkner, dan Dan Sudick. Sudah pasti film yang masuk ke dunia Marvel Cinematic Universe ini didominasi oleh efek visual. Selain memberikan efek untuk latar dunia Guardians of the Galaxy, ada beberapa tokoh yang juga diciptakan melalui teknologi CGI, misalnya Groot (Vin Diesel) dan Rocket (Bradley Cooper).


3. Planet of the Apes
Mengutamakan CGI untuk menciptakan para kera yang memiliki kecerdasan manusia. Tim efek visual patut diacungi jempol dalam memberikan detail kepada Caesar dan sekumpulan kera yang dia pimpin
Itu dia beberapa hal seputar teknik visual effect (VFX) yang mungkin belum kalian tahu. Memang, kecanggihan teknologi ini turut membantu keberhasilan suatu film. Namun, menciptakan visual effect yang sempurna tidak hanya membutuhkan teknologi yang canggih, tapi juga keterampilan dalam mengkomposisikan keseluruhan visualnya.



Senin, 01 April 2019

PERSIAPAN DALAM MEMBUAT ANIMASI


Buat kamu yang saat ini suka dengan animasi atau baru ingin mendalaminya, mungkin saat ini kamu masih mencoba-coba untuk mulai menekuninya. Coba-coba membuat dengan panduan tutorial video atau dari buku.
Nah, berikut ada 5 tips sederhana yang dapat kamu lakukan sebelum mulai membuat kreasi animasimu sendiri. Yuk simak!
1. Buat Timeline Rencana dan Alur Kerja
Pertama, buat terlebih dulu timeline rencana dan alur kerjanya. Tulis dengan jelas bagaimana urutan kamu menyelesaikan setiap tahapnya. Tetapkan waktu yang jelas untuk tiap proses yang dikerjakan. Menetapkan timeline dan alur kerja sangat penting karena hal ini menjadi pedoman kita untuk mengerjakan bagian selanjutnya.



2. Buat Konsep dan Cerita Utuh
Kedua, paling penting adalah buat dulu bagaimana konsep daripada animasimu. Sebuah cerita dimulai dengan sebuah konsep. Tulis kerangkanya terlebih dulu, baru kembangkan secara utuh dan tentukan kemana arah animasimu. Memang, saat proses selanjutnya mungkin struktur cerita yang telah kamu buat bisa berubah, namun yang paling penting kamu tetap berpatokan dengan konsep dan cerita dasarnya. Cobalah buat secara lengkap dan sedetail mungkin, seperti posisi kamera, dll.


3. Buat Detail Karakternya
Ketiga, setelah kamu buat konsep dan ceritanya, tentu karakter pun sudah kamu dapatkan. Namun, diperlukan lebih detail lagi penggambaran karakter tersebut. Bagaimana ekspresinya saat marah, sedih, senang, berbicara, tertawa. Gambarkan bagaimana saat dia istirahat, bergerak, melompat. Gambarkan juga detail halus, seperti gelombang rambutnya, tahi lalat, tindik/tato. Tentukan juga bagaimana sifat dan karakternya, bagaimana warna rambutnya, bagaimana warna sepatunya. Oleh karena itu, penting menggambar secara utuh terhadap karaktermu dan beri warna yang sesuai.


4. Buat Detail Tiap Adegannya
.Keempat, tentukan bagaimana adegannya, siapa saja karakter yang terlibat, bagaimana suasana latar, waktu, dan tempatnya. Bahkan sampai backsound-nya pun harus kamu tentukan. Buat storyboard yang rinci adegan aksi, kamera, efek, warna, naskah dengan arah dan penggambaran yang jelas. Intinya, buat  instruksi visual untuk diri sendiri agar memudahkan kamu dalam proses selanjutnya.


5.  Tentukan Timing-nya
Kelima, yang nggak kalah penting adalah menentukan timing-nya. Dalam animasi, waktu yang tepat tentu sangat penting.Tidak semuanya bergerak dengan kecepatan yang sama, misalkan  jarak X berjalan tidak akan membutuhkan jumlah frame yang sama dengan jarak X berlari. Menentukan timing dengan kebutuhan jumlah frame menjadi faktor yang sangat penting. Tentukan juga apa yang bisa dipotong agar sesuai dengan batasan waktu.


Jumat, 29 Maret 2019

Pentingnya Sebuah Storyboard


Storyboard adalah bentuk visualisasi dari tiap adegan yang ada di dalam naskah cerita atau gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah yang ditulis oleh penulis/scriptwritter.
Tujuan membuat storyboard adalah memudahkan menyampaikan ide cerita kepada orang lain. Mengapa? Karena melalui gambar dan visualisasi, orang akan lebih mudah menangkap maksudnya sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita. Selain itu, sebagai pedoman/pengingat pada saat pengambilan gambar maupun editing gambar.
Nah, berikut beberapa alasan betapa pentingnya keberadaan storyboard.

1. Melalui storyboard, sangat membantu menjelaskan visi dan alur dari videomu kepada  orang lain. Bentuk visualisasi sangat memudahkan karena dapat menunjukkan bagaimana persisnya videomu dan akan dipetakan seperti apa tampilannya nanti. Hal ini membuatnya lebih mudah bagi orang lain untuk memahami runtutan ide, konsep, dan adegannya.

2. Saat membuat storyboard, kamu menyiapkan rencana untuk produksi, termasuk semua foto yang dibutuhkan, urutannya, dan bagaimana bentuk visual berinteraksi dengan skrip. Jadi, storyboard berfungsi sebagai pemandu, tidak hanya pengembang, namun juga pengontrol kualitas keruntutan tiap adegannya.

3. Dalam kasus animasi yang kompleks, dibutuhkan banyak waktu dan anggaran untuk mengembangkan produk akhir. Storyboard sangat membantu untuk membayangkan bentuk visualnya. Dari situ, anggaran produksinya pun juga dapat terlihat, sesuai atau tidak.

4. Storyboard berperan pada pewaktuan “timing”, sequence, percobaan-percobaan dengan sudut pandang kamera, perpindahan dan kesinambungan “continuty” antar elemen-elemen pada sebuah frame. Oleh karena itu, storyboard diperlukan untuk memudahkan kru-kru dan pemain dalam memahami alur ceritanya, bagaimana tiap adegannya, dan properti apa saja yang dibutuhkan.
 
Storyboard pun menjadi elemen penting dalam pembuatan sebuah film. Ia tidak lagi dikerjakan dengan sembarangan, karena storyboard memerlukan seniman yang bisa menerjemahkan naskah ataupun visi sang sutradara dalam bentuk visual, sehingga harus dikerjakan secara maksimal.

Kamis, 21 Maret 2019

Clients vs. Customers


Ketika kita berbicara tentang Client dan Customer terdengar seolah sama, karena mereka berdua pada dasarnya adalah orang yang akan membayar kita didalam jasa / product yang kita kerjakan. Walaupun demikian ada 3 perbedaan antara mereka, berikut ini perbedaan dari client dan customer : 

 1. Method of acquisition
Secara umum, client adalah orang yang paling kita cari secara aktif melalui kenalan demi kenalan untuk memulai bisnis ini dengan satu harapan melalui mereka akan meluas ke orang lain dan mendapatkan klien yang baru secara terus menerus. Sedangkan customer, adalah orang yang menemukan kita dengan cara mereka kita menghabiskan waktu dan uang melalui social media marketing, advertising billboard dan lainnya namun terdapat peluang untuk bisa mendapatkan satu pekerjaan yang besar di dalam cara ini. 

 2. Who dictates the terms
Ini merupakan satu hal penting. Ketika kita mendapatkan Customer, kita harus menentukan bagaimana hasil product yang seharusnya kita berikan. Sebagai studio animasi, perlu adanya satu keputusan estetika seni seperti apa  yang nanti diberikan, cerita yang seperti apa yang mau disampaikan. Sedangkan sebagai studio yang bersifat komersial hanya perlu melayani apa yang menjadi selera dari klien, dan memberikan pendapat sebaik mungkin didalamnya. 


3. Loyalty
Kita tidak bisa berkata bahwa klien bukanlah orang yang loyal, tetapi mereka juga memiliki Bos, dan mereka pasti mencari studio yang terbaik didalam penawaran harganya. 

Studio yang baik datang silih berganti. Selalu ada yang baru, muda, kreatif didalam industri ini, dan juga akan klien pasti akan mencoba studio yang baru untuk mengerjakan project mereka. Ini bukan lagi menjadi urusan personal, melainkan bisnis. 

Faktanya hari ini jika kita mencari klien maka start up animasi akan datang silih berganti didalam pengalaman saya kita perlu mencari customer dimana kita bisa mendapatkan mereka dimana saja dan dengan kapasitas yang tak terhingga. Mulai banyak sekarang animasi studio di Indonesia sudah mulai mencari customer melalui komunitas internet melalui youtube channel dan lainnya.

Selasa, 23 Oktober 2018

10 TIPS DASAR MEMBUAT DESAIN KARAKTER


Apakah dari kalian semua ada yang pernah menciptakan desain karakter tokoh animasi, atau baru mulai untuk membuat desain karakternya? Karakter menjadi suatu yang sangat penting, karena karakter yang sangat kuat pastinya akan selalu diingat si pembaca bahkan sampai menjadi ikon. Sebut saja, seperti Micky Mouse, Goofy, Donal Duck, dan masih banyak lagi.
Nah, buat kamu yang baru mulai menciptakan desain karaktermu sendiri? Ada baiknya simak beberapa tips berikut yang mungkin bisa membantumu untuk membuat desain karakter yang unik dan memberikan kesan yang berbeda.

1. Tentukan Tema

Pertama – tama tentukan dulu tema apa yang mau kamu ambil. Apa yang ingin orang lihat, rasakan, dan pahami saat mereka melihat karakter yang kamu ciptakan. Setelah itu, mulailah menyederhanakan tema, maka susunlah tema kamu menjadi satu kalimat deskriptif, contohnya kata-kata barat, retro, dan futuristik yang mewakili waktu yang berbeda. Atau kata-kata, seperti nerd, cool, jahat yang mendeskripsikan gaya dan kepribadian, lalu perkuatlah tema yang akan kamu buat.



2. Buatlah Latar Belakang Ceritanya


Tutup matamu dan bayangkan karakter kamu berada di kehidupan nyata. Ciptakan cerita bagaimana kehidupan karakter kamu sendiri, seperti tempat tinggal mereka, bagaimana cara mereka menjalankan kehidupannya dan informasi pendukung lainnya. Informasi pendukung bisa kamu dapatkan dari hasil penelitian dan survei ke berbagai tempat, budaya, dan profesi agar kehidupan dan karakter yang kamu ciptakan benar-benar hidup sehingga kamu dapat dengan mudah untuk membuat desain karaktermu sendiri melalui latar belakang cerita tersebut.







3. Beri Nama dan Kepribadian Karaktermu


Setelah membangun latar belakang dari karaktermu, selanjutnya adalah beri nama dan bentuk kepribadian karaktermu. Beri nama yang kreatif untuk karaktermu dan sesuaikan dengan latar belakang ceritanya. Contohnya, misal karaktermu bernama ‘Steve’, maka penampilannya bisa jadi berubah menjadi seseorang yang bernama ‘Stefan’. Pembentukan kepribadian karakter memberikan pengaruh yang begitu besar terhadap karakter yang akan dibuat. Sama seperti latar belakang cerita, pastikan kamu memahami kepribadian karaktermu. Karena semakin kamu tahu, maka akan lebih mudah untuk merealisasikannya dalam bentuk desain yang hebat.


4. Tentukan Jenisnya, Apakah Manusia, Hewan, atau Jenis Lainnya?


Menentukan jenis karakter kamu adalah hal yang paling menyenangkan. Bermainlah dengan imajinasimu sendiri tentang jenis karakter seperti apa yang diinginkan. Tidak semua karakter harus berupa manusia dan berasal dari planet bumi, semuanya tergantung pada ceritamu. Di tahap ini, bahkan kamu bisa menciptakan satu jenis karakter baru yang bukan manusia atau hewan, seperti sosok robot pintar yang bisa membaca pikiran? Atau sekuntum bunga yang merasa kesepian? Semuanya bisa kamu ciptakan sendiri dengan imajinasimu.


5. Apakah Ia Tinggi, Pendek, Kurus, atau Gemuk?

Apakah tokoh utama selalu memiliki wajah yang tampan? Nyatanya tidak selalu, contohnya nyatanya ada pada film Deadpool. Tokoh utama tidak memiliki wajah yang tampan bukan? Eksplorasi bentuk tubuh dan rupa dari karaktermu sendiri. Tipsnya, gambarlah kepala yang terpisah dari tubuh karakter, cocokan tiga jenis badan yang berbeda dan gariskan dengan kepalanya. Mana yang terlihat lebih menarik? Dan mengapa?



6. Tentukan Warnannya


Tiap warna memiliki arti. Jadi, pilihlah warna yang sesuai karena warna dapat mempengaruhi mood saat orang melihatnya. Biasanya, penggunaan warna cerah menggambarkan kesenangan dan semangat, warna gelap menggambarkan misteri, merah menggambarkan keberanian, passion, dan kemarahan, hijau menggambarkan sesuatu yang berhubungan dengan alam dan uang. Jika kamu masih bingung dengan penentuan warna karaktermu, maka bereksperimenlah dengan warna, berikan warna yang anti-mainstream pada karaktermu. Cara tersebut dapat membantu untuk memperkuat penampilan karakter dan lebih menimbulkan kesan bagi audienmu.



7. Ciptakan Pose yang Dinamis pada Karaktermu


Buatlah pose yang dinamis agar karaktermu lebih hidup. Selain pose depan dan belakang, cobalah ciptakan pose dengan berbagai gerakan, misal saat ia menari, lompat, bernyanyi, atau tertawa. Hal ini berhubungan dengan latar belakang cerita yang sebelumnya telah kamu buat. Cara paling mudah dengan melihat pose melalui fotografi, contohnya foto orang sedang relaksasi sambil duduk dengan kaki disilangkan. Hal itu dapat kamu terapkan untuk karaktermu sekalipun ia binatang.



8. Ciptakan Style, Baju, dan Aksesoris Pendukung


Baju dan aksesoris pendukung yang dikenakan karaktermu pastinya berdasarkan kepribadian yang telah kamu buat sebelumnya. Perhatikan detail kecil, seperti kancing dan jahitan bajunya. Contohnya, pada karakter ‘ginger bread man’ dalam film Shrek 2 ini. Pemberian style, baju, dan aksesoris pendukung yang terbentuk dari gula, namun menjadi ciri khas yang unik dalam setiap kemunculan tokohnya.



9. Buat Ekspresi Karaktermu


Ekspresi adalah alat komunikasi utama dalam desain karakter. Cara paling mudah dengan duduk di depan cermin dan ekspresikan wajah kamu dalam berbagai emosi. Perhatikan bagaimana alis, mata, mulutmu saat mengekpresikan kemarahan, kesenangan, tertawa, dan lain-lain.




10. Buat Beberapa Versi


Lakukan eksperimen terhadap desain karaktermu. Buat beberapa versinya, seperti penampilan outfit yang berbeda. Padu padankan style-nya dengan warna yang sesuai dan aplikasikan dengan ceritanya. Apakah sudah sesuai atau belum?




Melalui tips ini kamu bisa mulai mengeksplore desain karakter yang kamu inginkan sesuai dengan cerita yang dibutuhkan dari film animasimu.



Senin, 22 Oktober 2018

Keys, Extremes, Breakdowns, and in-beweens Animation

Melalui pembahasan ini penulis mau membagikan secara sederhana bagaimana membuat animasi didalam tahap keying nya. Kita bisa melihat seperti diatas terdapat seperti piramid di dalam pembuatan animasi yang dimulai dari Storyboard, layout dan mungkin didetail kan menjadi thumbnail sketch dari gerakan animasi yang diinginkan oleh sutradara film. Hasil sketsa thumbnail yang baik bisa sangat mempermudah pekerjaan seorang animator dalam membuat key pose dari setiap gerakan karakter dari awal sampai akhir, dilanjutkan dengan tahap keying berikutnya sampai kepada in beetween dari animasi. berikut ini beberapa pemahaman sederhana dari piramid yang tertera diatas yang terdiri dari : Key Pose - Extreme Pose, Breakdown Pose, In Beetween Pose. 



1. Keys 
Key pose adalah penggambaran dari keseluruhan adegan gerakan yang diinginkan berdasarkan dengan gambar storyboard dan thumbnail gerakan yang sudah dikerjakan oleh pre production artist didalam industri. Key pose menjadi sangat penting jika pose awal salah maka tidak mungkin ada kelanjutan gerak berikutnya dengan baik. Berikut ini kita mengambil dari study kasus didalam buku Animator Survival kit - Richard williams ; seorang sedang berjalan mengambil kapur dan menulisnya. 

Key Poses - With Duration
2. Extremes 
Extreme pose adalah satu penambahan gerakan yang puncak dari satu thumbnail gerakan dan referensi untuk mendambahkan susunan pergerakan secara keseluruhan.

Extreme Pose - menabahkan keseluruhan gerakan


3. Breakdown
Breakdown keying adalah penambahan pose gerakan diantara keypose dan extreme pose, sehingga mendapatkan gerakan yang lebih solid dari animasi, mulai ada penambahan prinsip animasi seperti squash and strech - anticipation - follow through and overlap, ETC. 

Breakdown keying

4. In - Between
Keying ini adalah penyelesaian secara utuh dari keseluruhan Animasi dan mendetailkan gerakan yang perlu ditambahkan - diperhatikan gerakan Arc dari keseluruhan objek animasi. 

In Between

Demikian keseluruhan dari metode animasi yang bisa diterapkan didalam animasi dalam tekhnik gambar apapun.